Balada Mahasiswa Tua dan Ngulang - Prolog
Mungkin belum kategori terlalu tua, tapi saya menganggap diri saya sebagai golongan tua dikampus. Semester tujuh, dengan normalnya bakalan lulus paling tidak satu semester lagi. Tapi ada yang menyusahkan dari kuliah di penghujung ini.
Tuntutan lulus adalah yang paling utama.
Untuk lulus, saya harus meluluskan semua mata kuliah yang utama ditambah skripsi. Banyak orang mengatakan susah, terutama dibagian skripsi. Namun, menurut saya mungkin enggak susah-susah amat ketika kita mengerti apa yang mau kita bahas dalam skripsi tersebut ditambah data yang kita inginkan ada. Kalau syarat sudah terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah memelihara semangat untuk mengerjakannya. Kalau itupun sudah terpenuh, well i thougt you will have no problems.
Tapi, yang saya pikirkan setelah lulus adalah saya akan menjadi pengangguran.
Saya pertegas, PENGANGGURAN.
Menurut berita ini, pengangguran di Indonesia tembus 7 juta orang. Walau angkanya sempat turun, tapi tetap saja tujuh juta orang itu adalah jumlah yang banyak. Karena kebetulan saya belajar hukum, maka sebuah pengangguran akan rentan meningkatkan aksi kejahatan. Dan ketika butuh biaya untuk menghidupi dirinya atau keluarganya, atau paling tidak biaya ngelem sama nyimeng, makanya dia akan rentan melakukan perubatan kriminal untuk mendapatkan dana. Padahal ada yang lebih aman dari jeratan hukum, ngepet misalnya.
Saya jelas takut menganggur. Ada yang bilang mungkin lanjut ke S2 adalah solusi cari aman untuk mengatasi pengangguran itu. Tapi masa' pakai biaya orang tua lagi? Ataupun kalau tidak, kalau dari dalam diri saya, saya sudah kebelet sekali kerja. Ingina merasakan tekanan hidup yang sesungguhnya.
Untuk menghindari pengangguran, cara gampangnya adalah meningkatkan kualitas diri. Bukan saya tidak bisa, tapi yah... better i don't talk about that shit, tho. It's just a complicated problem. Cara lebih gampangya kalau kata teman saya, jadi penjahat kelas kakap. Karena kalau nanti ditangkap, sudah bisa mengeruk miliaran rupiah terlebih dulu. Jangan kaya' maling ayam, resiko sama hasilnya tidak sepadan. Atau kalau udah mepet, ya ngepet.
Intinya, saya takut lulus sekaligus saya sumpek kalau terus-terusan dikampus.
Sekian.
Comments
Post a Comment